Minggu, 29 November 2009
Selasa, 07 Juli 2009
KAMMI Al Qassam in Action
Pada Minggu yang cerah, 21 Juni 2009, Kampus STAIS-BS diramaikan oleh Calon-Calon Pemimpin Masa Depan yaitu peserta Training Motivasi dan Pra Dauroh Marhalah (Pra DM) 1 yang diadakan oleh sekumpulan mahasiswa yang menamakan dirinya Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Al Qassam Lubuklinggau dan Musi Rawas. Acara yang berlangsung mulai pukul 09.00 ini diawali dengan pembacaan Kitab Suci Al Qur’an agar mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
Dalam kata sambutannya sebagai Ketua Pelaksana, Maher Abussalim menyampaikan tujuan diadakannya kegiatan ini diantaranya yaitu sebagai wahana untuk menjalin ukhuwah islamiah, memperkaya tsaqafah (wawasan) ke-KAMMI-an calon kader KAMMI, serta menumbuhkan motivasi pada diri seseorang untuk menjadi pribadi yang luar biasa dalam segala aspek.
Training Motivasi dan Pra DM 1 ini dibuka secara resmi oleh Ketua Umum KAMMI Komisariat Al Qassam, Muhammad Tarmizi. Di sela pembicaraannya, beliau menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa bahagianya karena adanya antusiasme teman-teman mahasiswa dari berbagai Kampus yang ada di Lubuklinggau dan Musi Rawas untuk hadir pada acara ini. Acara ini dihadiri oleh pengurus KAMMI Daerah Sumatera Selatan, Adeki Supriyadi, S.KM yang pada saat itu berkesempatan pula menjadi pemateri wawasan ke-KAMMI-an. Muatan materi ini berupa penyampaian latar belakang berdirinya KAMMI, Filosofis Gerakan KAMMI, Aksi-Aksi real yang telah dilaksanakan, serta manfaat bergabung di KAMMI.
Yang tak kalah menariknya, acara ini juga dibumbui dengan Training Motivasi oleh perwakilan trainer STC (Spiritual Training Centre) Bengkulu yaitu saudara Riko Asy'ari, serta games menarik bagi peserta, relevan dengan tujuan dari acara ini yaitu menumbuhkan motivasi pada diri seseorang untuk menjadi pribadi yang luar biasa dalam segala aspek baik itu spiritual, jasadiah, dan fikriah.
Di penghujung acara diadakan Dinamika Kelompok. Tindak lanjut dari acara ini, akan diadakan Madrasah Klasikal (MK) dan Dauroh Marhalah 1 Akbar KAMMI dalam waktu dekat. KAMMI berharap dapat bertemu kembali dengan saudara-saudara yang telah mengikuti acara ini pada agenda-agenda KAMMI berikutnya.
KERENDAHAN HATI
Kalau engkau tak mampu menjadi beringin
yang tegak di puncak bukit
Jadilah saja belukar, Tetapi . . . .
Belukar yang baik, yang tumbuh ditepi danau.
Kalau engkau tak sanggup menjadi belukar
Jadilah saja rumput, Tetapi . . . .
Rumput yang memperkuat tanggul pinggiran jalan.
Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya,
Jadilah saja jalan kecil, Tetapi . . . .
Jalan setapak yang membawa orang ke mata air.
Tidak semua menjadi Kapten,
tentu harus ada awak kapalnya.
Bukan besar kecilnya tugas yang
menjadikan rendahnya nilai dirimu
Jadilah saja dirimu . . . .
BEGINI SEHARUSNYA PEMUDA!
“Sesungguhnya mereka adalah para pemuda yang beriman kepada Rabb-Nya dan kami tambahkan petunjuk kepada mereka….” (QS. Al-Kahfi:13).
Ketika berbicara mengenai pemuda banyak hal yang menarik dan hal-hal menyenangkan karena dalam fase kesatriaannya kita akan menemukan berbagai macam hal tentang pencarian jatidiri dalam menyusuri setiap lembaran mozaik masa depan yang masih terlihat samar-samar. Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam sejarah islam pemuda ditakdirkan mempunyai peran yang strategis yang diantaranya sebagai agent of change (Agen perubahan). Marilah kita tengok kebelakang bahwasanya kebangkitan islam pada masa Rosulullah SAW ditopang oleh tangan-tangan kekar para pemudanya, serta pada era kejayaan dan keemasan di abad pertengahan pun demikian, para ilmuan itu adalah kawula muda.
Menurut Imam Syahid Hasan Al-Banna, perbaikan suatu umat tidak akan terwujud kecuali dengan perbaikan individu, yang dalam hal ini adalah pemuda. Perbaikan individu (pemuda) tidak akan sukses kecuali dengan perbaikan jiwa. Perbaikan jiwa tidak akan berhasil kecuali dengan pendidikan dan pembinaan. Yang dimaksud dengan pembinaan adalah membangun dan mengisi akal dengan ilmu yang berguna, mengarahkan hati lewat do’a, serta memompa dan menggiatkan jiwa lewat instropeksi diri.
Cara yang paling baik memprediksi masa depan adalah menciptakan masa depan dan tahukah anda siapakah masa depan itu, masa depan itu adalah seorang pemuda. Wahai pelopor perubahan marilah kita menciptakan masa depan itu dengan sebuah narasi peradaban ini dengan tinta emas rabbaniyah karena dibalik setiap revolusi, pemuda adalah pemeran utamanya.
Sejarah kemudian mengajarkan kita sebuah kaidah bahwa risalah yang agung haruslah dibawa oleh seorang rasul yang agung; bahwa sebuah misi besar haruslah diemban oleh seorang pemikir yang besar; bahwa sebuah beban amanat yang berat haruslah dipikul oleh seseorang yang kuat; bahwa sebuah pedang yang tajam hanyalah akan berguna jika ia berada dalam genggaman tangan seorang pahlawan pemberani; bahwa sebuah peradaban hanya dapat dibangun diatas altar sejarah oleh pelopor perubahan arsitek peradaban.
Sesungguhnya, sebuah narasi peradaban itu akan berhasil diwujudkan manakala kuat rasa keyakinan kepada-Nya, ikhlas dalam berjuang dijalan-Nya, semakin bersemangat dalam merealisasikannya, dan kesiapan untuk beramal dan berkorban dalam mewujudkanya. Keempat karakter diatas yakni iman, ikhlas, semangat, dan amal merupakan karakter yang melekat pada diri pemuda, karena sesungguhnya dasar keimanan itu adalah nurani yang menyala, dasar keikhlasan adalah hati yang bertaqwa, dasar semangat adalah perasaan yang menggelora, dan dasar amal adalah kemauan yang kuat dan itu semua tidak terdapat kecuali pada diri para pemuda.
Pemuda adalah muara peradaban dalam setiap fase sejarah. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada para pemuda pembaharu. Ia adalah moral dan kekuatan, kasih sayang dan keadilan, pasukan dan pemikiran. Sebagaimana ia adalah aqidah yang murni dan akhlaq yang terpuji, tidak kurang tidak lebih. Beginilah seharusnya pemuda!.
Wallahu’alam bishowab.
Kamis, 04 Juni 2009
Renungan Untuk Orang - Orang Yang Berfikir
Renungan Untuk Orang - Orang Yang Berfikir
Teruslah bergerak hingga KELELAHAN itu LELAH mengikutimu.
Teruslah berlari hingga KEBOSANAN itu BOSAN mengejarmu.
Teruslah berjalan hingga KELETIHAN itu LETIH bersamamu.
Teruslah bertahan hingga KEFUTURAN itu FUTUR menyertaimu.
Tetaplah berjaga hingga KELESUAN itu LESU menemanimu.
Segeralah beramal sholih sebelum datang 7 perkara, yaitu akankah engkau menanti selain kekafiran yang melalaikan, atau kekayaan yang menyesatkan, atau penyakit yang merusak, atau umur yang disegerakan, atau dajjal perkara ghaib yang ditunggu – tunggu, atau kiamat, padahal kiamat peristiwa dahsyat yang mengerikan. (HR. Tirmidzi)
Membaca Al-Qur’an merupakan kemuliaan. Dengan kemuliaan itu Allah hendak memuliakan manusia, bahkan Malaikat pun tidak diberi kemuliaan semacam itu.mereka justru selalu berusaha mendengarkan dari manusia.
Maka kecelakaan besarlah bagi orang – orang yang shalat, yaitu orang – orang yang lalai dari shalatnya, orang – orang yang riya’ dan enggan (menolong dengan) barang berguna. (QS. Al-Ma’un : 4-7)
Laa tahkiranna minal ma’ruufi syai’an (Janganlah kamu remehkan kebaikan sekecil apapun...)
Suatu hari kelak, manusia akan melihat kembali film kehidupan yang ia mainkan sendiri. Maka buatlah film yang bisa kita banggakan di akhirat nanti. (Ust. Yusuf Mansur)
Sejumlah penelitian menyebutkan 40% masalah yang digelisahkan adalah sesuatu yang mustahil terjadi. 30% masalah yang digelisahkan adalah peristiwa yang telah lalu dan sama sekali telah selesai. 10% masalah yang digelisahkan terkait dengan penyakit yang diderita baik penyakit fisik atau penyakit yang sekedar diasumsikan saja. 8% masalah yang digelisahkan sebenarnya hanya masalah sepele yang tak pantas digelisahkan.
Jangan melihat kepada mereka yang sukses hari ini, lihatlah bagaimana perjuangan dibalik kesuksesan mereka. Butuh perjalanan meraih kesuksesan, maka mulailah melangkah. (Ust. Yusuf Mansur)
Diantara tanda kemunafikan adalah mencintai pujian padahal ia tidak berhak mendapatkannya, dan benci cacian padahal ia berhak mendapatkannya. (Fudail bin Iyadh)
Imam Syafi’i berkata : “seseorang dianggap berilmu selama ia menuntut ilmu. Apabila ia telah menyangka telah pandai (‘alim), sesungguhnya ia bodoh”.
Yaa Rabb, jika hamba mau menerima senang, tentunya hamba juga harus siap menerima susah. Jika hamba sudi menjalani siang, mengapa hamba harus mengeluh ketika malam menjelang. Yaa Rabb, kuatkan hati hamba agar bisa menerima apapun kejadian alam, karena hidup hanya indah jika kita menyikapinya dengan keindahan rasa... hanya dengan keindahan rasa...
Thomas Alfa Edison telah ribuan kali berusaha menemukan bola lampu sebelum akhirnya berhasil. Ketika ditanya tentang hal ini, ia menjawab : “saya tidak gagal seribu kali, saya cuma menemukan seribu yang tidak efektif untuk menciptakan bola lampu.” (zlf)
Semangat Ikhwah fillah
yang meridukan kejayaan
Kepada pewaris peradaban
yang telah menorehkan
sebuah catatan kebanggan dilembar sejarah manusia...
Ikwah fillah didepan sana begitu banyak aral rintangan menghadang,
Bersatulah wahai pemuda Islam. Bersatulah wahai pemimpin Islam. Bersatulah wahai pejuang Islam. Bersatulah wahai penegak Islam. Hari ini kita ikrarkan bersama. Bersama berjuang tegakkan kebenaran. Menuju cita hakiki. Wahai saudara seiman. Rapatkan barisan ke depan. kini saatnya kita bersatu. Meraih satu kejayaan.
Terlalu mahal potensi besar ini bila ia tetap dibiarkan berserakan kini. Adalah mimpi besar menghadirkan cita-cita itu wujud bukan hanya dalam hati sanubari. Biarlah rakitan tekad yang semakin kuat barisan pemuda harapan untuk kebangkitan (zlf)